Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

TERIMA KASIH

Dalam banyak hari kita yang sulit, Terimakasih untuk kesabaranmu yang tetap erat dan menetap. Meski memahamiku tidaklah mudah, Terimakasih untuk tetap bertahan dan tidak menyerah. Atas segala kesalahanku dan masalah yang pernah ada, Terimakasih karena telah mengajariku bagaimana menyelesaikannya tanpa amarah. Ada waktu-waktu dimana aku kesal denganmu, menjadi begitu kekanak-kanakan. Terimakasih telah mencoba untuk bersikap dewasa dan tetap ada. Terimakasih pula, Untuk setiamu, Untuk hal-hal yang terucap maupun tidak, Untuk sesuatu yang terlihat maupun tidak. Aku tahu, Terimakasih saja tak akan pernah cukup. Aku tidak tahu seberapa besar aku dihatimu, Seberapa banyak aku dikepalamu. Yang kutahu selama ini cintamu Cukup.

PESAN SINGKAT

Pesan untuk seseorang yang kusayangi. hingga Januari 2019. Terjadi kembali, Aku tak pernah marah dengan sikapmu memprotes segala kesalahanku, namun rasanya aku benci dengan penyelesaian yang melulu berbentuk kode beribu makna. Seperti biasa, Kau selalu memilih jawaban yang aman, jawaban yang terlihat menakjubkan. Namun tidak dimataku. Satu hal yang kusadari. Bukan hanya kau yang sulit untuk memahamiku, begitupun sebaliknya. Bagaimana bisa aku menjadi lebih baik, menjadi seperti apa yang kau ingini. Bila nyatanya kau tak pernah mengutarakan apa yang sesungguhnya kau inginkan. Kau seolah tak pernah menuntut apapun dariku. Sampai akhirnya aku merasa selalu benar atas apa yang kulakukan. Iya. Kamu terlalu baik. Ternyata selama ini menjalani hubungan denganmu tidak merubah sedikitpun kebiasaanku. Antara kau yang terlalu baik atau aku yang terlalu tak tahu diri? Kau dan aku membuat kata Maaf menjadi tidak berarti, tidak menyelesaikan apapun dan menenangka...

TIK TOK ARLOJI

Gambar
Tik tok... Tentang detik yang terus melaju Bersama degup jantung yang terus menuju Menuju satu rasa berujung ragu Tik tok... Mungkin kau bertanya sekarang Atas ragu apa yang aku rasakan Tak apa, memang tanda tanya yang kini aku inginkan Tik tok... Akan kujawab semua tanyamu Ragu apa yang selama ini mengguncang hati Tapi, apakah kau bisa mencarikan solusi? Karena ragu ini mengatasnamakan mimpi Tik tok... Ya, mimpiku m encari definisi seorang hamba Mencari makna di setiap semak-semak kehidupannya Tentang tujuan dari segala kesibukannya Tentang alasan dari permasalahan yang diselesaikannya Bahkan, tentang apa yang Tuhan tuangkan dalam takdirnya Tik tok... Kini mimpi sudah diujung ragu Ragu atas detik dan menit yang kau siapkan untukku Kalau sudah begini, apa solusimu untukku? Akankan kau memberikanku tambahan energimu? Walau hanya saru putaran waktu? #coretanIQ

M A A F

Gambar
Untukmu Sang Pengisi Hati, Maafkanlah Perempuanmu ini. Maaf jika aku sering membuatmu sedih dan gelisah. Maaf jika hari-harimu hanya diselimuti lelah dan resah. Aku tau setiap waktu kau selalu menunggu, Menunggu kabar dariku dan mencemaskanku. Maaf sekali jika aku tidak secantik wanita lain diluar sana. Maaf aku tak bisa berlaku manis seperti wanita pada umumnya. Memperlakukan dan membahagiakanmu seperti seharusnya. Maaf, hingga kini mungkin kau tak memiliki alasan untuk tetap tinggal. Lelakiku, Maaf bila sikap acuh tak acuhku begitu menyakitimu. Maaf bila kau merasa tak pernah berada dijajaran prioritasku. Aku tak bermaksud begitu. Maaf bila kita begitu sulit bertemu, Sejujurnya aku tetap memikirkan bagaimana dan dimana kamu. Kau Tahu? Aku hanyalah seorang penikmat Rindu. Maaf bila aku tidak bisa mengerti akan dirimu, Hanya memikirkan diri dan egoku, Tanpa aku tau kau juga ingin yang terbaik untuku. Maaf jika aku tiba-tiba marah dan menangis didepanmu, ...

E G O

Ini hari Sabtu, Langit begitu kelabu, Dan tiba-tiba aku teringat tentangmu. Tentang kita, dan segala kebersamaan yang pernah hadir. Kurasa ratusan lembar diariku pun takan cukup mencatat segala memori. Wahai kau wanita cantik yang ku sayang, Yang kuanggap lebih dari seorang teman, Menjadi tempat yang paling nyaman. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Keadaan yang begitu membuat luka, Tawa dan Canda yang kini tak lagi ada, Tertutup Ego berbalut rasa. Entah penyesalanku harus kumulai darimana. Hari itu kesalahanku dimulai. Suatu pengakuan yang tak akan pernah luput dari ingatan. Kesalahanku, yang Jatuh Cinta (?)  Suatu pembahasan yang tentu menjadi bahan kau caci maki, Namun apadaya aku tak mampu lagi membohongi diri. Pada nyatanya, selama ini aku terlalu munafik. Aku memang jatuh hati. Pada seseorang yang sempat kau miliki. Rasanya, aku nyaris gila. Dari sekian banyak pria yang mengetuk hati, Kenapa harus Dia? Kau tau siapa ...

SENJA

Gambar
Hembusan angin senja meniup helaian kain di tubuhku Dinginnya suasana senja menusuk ke dalam kalbu Indahnya lembayung senja menepiskan kegelisahan hidup Di tepi senja ini, Kugoreskan tinta hitam di atas selembar kertas putih Kubiarkan tangan ini mengayun Membentuk suatu cerita Cerita tentang kita Kuceritakan, Bahwa kau adalah langit, dan aku adalah senja Senja yang terkadang bahagia dengan warna jingganya Dan senja yang terkadang berduka dengan warna kelabunya Tapi langit, akan selalu menjadi tempat untuk senja mencurahkan semua perasaannya Jingga atau kelabu Cintaku, Langit dan Senja  #CoretanIQ

DARI RINTIK HUJAN

Gambar
Kau tak lain dari seorang pengkhianat Seolah berdoa dengan kuat Seolah memaku harap dalam setiap lamunan Tentang hujan yang belum dijatuhkan Namun... Saat langit turut berperan dalam segala permohonan Saat hujan turun kembali untuk seorang insan Apa yang kau lakukan? Bukankah kau hanya berlarian sambil mencari perlindungan? Dan hanya berbicara tentang hujan yang menakutkan? #CoretanIQ

BA(ha)SA BASI.

Pertama-tama dan yang paling utama, Permohonan maaf yang tak terkira, Perkenalkan, aku yang bukan siapa-siapa, Hanya ingin menyapa dengan segelintir kata. Kata maaf kuulang, Bila nyatanya aku terkesan lancang, Namun apa daya aku harus menyatakannya dengan lantang, Tak usah resah ataupun terkekang, Cukuplah ini menjadi sesuatu yang dapat kukenang. Hari itu, pagi sangat, Satu sudut ku lihat, Sepasang mata asing didapat, Membuat hariku begitu hangat. Rupanya aku tak kuat, Menahan rasa ini begitu berat. Sungguh kau hebat, Menyulut kagumku begitu cepat. Hati dan logikaku malah berdebat, Namun tak sedikitpun niatku melambat. Apakah kau penasaran? Basa-basiku tentu membuatku bosan. Malas diiringi kebingungan. Aku pun sudah tak enak perasaan. Baiklah, Aku mengagumimu tanpa karena, Soal rasa siapa yang mampu mengaturnya? #MenaruhKagum

Kebiasaanmu.

Kali ini yang kita hadapi begitu pelik. Bukan hanya soal percaya dan tidak percaya. Mungkin hati mulai lelah dengan harapan-harapan yang hina. Ternyata . . . Menjadi perasa hanyalah mengundang luka, Beruntungnya aku tak sampai gila, Terjebak dalam duka bertameng suka. Sedari Awal, Aku seharusnya apatis Menikmati sesuatu yang teramat manis Bukan malah menjemput tangis Haruskah berujung tragis. Bandung, terbelenggu dalam ragu. Seperti itulah aku.