BA(ha)SA BASI.
Pertama-tama dan yang paling utama,
Permohonan maaf yang tak terkira,
Perkenalkan, aku yang bukan siapa-siapa,
Hanya ingin menyapa dengan segelintir kata.
Kata maaf kuulang,
Bila nyatanya aku terkesan lancang,
Namun apa daya aku harus menyatakannya dengan lantang,
Tak usah resah ataupun terkekang,
Cukuplah ini menjadi sesuatu yang dapat kukenang.
Hari itu, pagi sangat,
Satu sudut ku lihat,
Sepasang mata asing didapat,
Membuat hariku begitu hangat.
Rupanya aku tak kuat,
Menahan rasa ini begitu berat.
Sungguh kau hebat,
Menyulut kagumku begitu cepat.
Hati dan logikaku malah berdebat,
Namun tak sedikitpun niatku melambat.
Apakah kau penasaran?
Basa-basiku tentu membuatku bosan.
Malas diiringi kebingungan.
Aku pun sudah tak enak perasaan.
Baiklah,
Aku mengagumimu tanpa karena,
Soal rasa siapa yang mampu mengaturnya?
#MenaruhKagum
Permohonan maaf yang tak terkira,
Perkenalkan, aku yang bukan siapa-siapa,
Hanya ingin menyapa dengan segelintir kata.
Kata maaf kuulang,
Bila nyatanya aku terkesan lancang,
Namun apa daya aku harus menyatakannya dengan lantang,
Tak usah resah ataupun terkekang,
Cukuplah ini menjadi sesuatu yang dapat kukenang.
Hari itu, pagi sangat,
Satu sudut ku lihat,
Sepasang mata asing didapat,
Membuat hariku begitu hangat.
Rupanya aku tak kuat,
Menahan rasa ini begitu berat.
Sungguh kau hebat,
Menyulut kagumku begitu cepat.
Hati dan logikaku malah berdebat,
Namun tak sedikitpun niatku melambat.
Apakah kau penasaran?
Basa-basiku tentu membuatku bosan.
Malas diiringi kebingungan.
Aku pun sudah tak enak perasaan.
Baiklah,
Aku mengagumimu tanpa karena,
Soal rasa siapa yang mampu mengaturnya?
#MenaruhKagum
Komentar
Posting Komentar